Wednesday, December 26, 2018

Peringkat Indonesia di Dunia Soal Spam

Peringkat Indonesia di Dunia Soal Spam


Pada pertengahan Desember 2018, Truecaller merilis laporan tahunan bertajuk “Truecaller Insight Special Report” atau daftar 20 negara di dunia dengan tingkat spam tertinggi.

Di dalam laporannya, Truecaller menyebutkan daftar negara dengan tingkat spam tertinggi tersebut untuk membantu para pengguna layanan dialer ini mengidentifikasi panggilan spam secara umum.

Ironisnya, Indonesia berada di peringkat 16. Bahkan di Asia Tenggara, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara dengan tingkat spam tertinggi.

Hal itu dikarenakan sebanyak 15 % dari semua panggilan yang diterima pengguna Truecaller di Indonesia adalah panggilan spam. Rata-rata, terdapat 9,9 panggilan spam per bulan dialami pengguna di Indonesia, diikuti oleh Malaysia dengan 6 panggilan tiap bulannya.

Melihat pertumbuhan spam 161 % di Indonesia sejak awal tahun 2018, Truecaller menemukan basis pengguna telah berkembang menjadi 1,3 juta orang.

Pelaku spam di tanah air didominasi oleh sektor layanan keuangan dan operator dengan 81 % panggilan, mencakup berbagai penawaran yang sangat mengganggu.

Selain itu, pengguna Truecaller juga mengeluhkan jenis panggilan spam terkait penipuan yang persentasenya mencapai 10 %. Hal ini diikuti oleh perusahaan asuransi, sebesar 20 %.

“Panggilan spam yang telah diblokir dan diidentifikasi oleh Truecaller tahun 2018 mencapai 19 juta dan hal ini sangatlah mengejutkan,” tulis Truecaller dalam keterangan resminya.

Sementara itu, negara dengan tingkat spam tertinggi global adalah Brasil, rata-rata penerimaan spam mencapai 37,5 panggilan tiap bulan. Brasil mengalami 81 % kenaikan dalam setahun.

Di Negeri Samba, spammer tertinggi adalah telemarketer, operator dan penipuan. Memasuki tahun politik, masyarakat Brasil juga diganggu oleh kampanye politik.

Negara berikutnya adalah India yang persentase panggilan spam-nya turun 1,5 % dibanding tahun 2017. Mereka rata-rata menerima 30,7 panggilan tiap bulan.

Sementara Chili, Afrika Selatan, Meksiko dan Peru mengikuti India. Amerika dan Yunani juga masuk 10 besar negara dengan spam tertinggi.

Truecaller telah mengidentifikasi dan memblokir 17,7 miliar panggilan spam secara global dan membantu mengidentifikasi lebih dari 74,1 miliar panggilan secara umum untuk pengguna mereka.

Kategori pemanggil yang masuk di laporan meliputi operator, penipuan, gangguan, layanan keuangan, asuransi, telemarketer, penagih utang, politik, robocall, dan e-commerce.

Ternyata Facebook Masih Gunakan Data Penggunanya

Ternyata Facebook Masih Gunakan Data Penggunanya

Facebook social media yang punya user banyak

Media sosial Facebook kembali tertangkap basah melacak lokasi pengguna meskipun pengaturan sistem pelacakan sudah dimatikan. Hal ini diadukan oleh salah seorang pengguna Facebook yang juga merupakan asisten profesor di AS, Aleksandra Korolova.

Korolova menuliskan temuannya itu lewat Medium. Ia mengaku menemukan aksi curang Facebook ketika sedang melakukan uji coba sistem pelacakan pada layanan media sosial tersebut.

“Membicarakan data sensitif seperti lokasi, Facebook tidak menyediakan kontrol yang berarti dan menyesatkan dalam pernyataannya kepada pengguna dan pengiklan,” tulis Korolova.

Ia menerangkan bahwa dirinya telah mematikan pengaturan pelacakan lokasi di profil Facebook pribadinya, termasuk tidak check-in di satu tempat makan dan perbelanjaan. Di samping itu, ia juga tak mencantumkan kota domisili di profilnya.

Kendati demikian, ia mendapati Facebook terus membanjiri iklan secara spesifik sesuai dengan lokasinya. Salah satu contohnya saat sedang berkunjung ke Taman Nasional Gletser di Montana, ia melihat iklan untuk hal-hal yang harus dilakukan di lokasi tersebut.

Seperti dilansir dari Gizmodo, Korolova mengatakan hal ini bisa terjadi karena Facebook memakai alamat IP pengguna yang dimanfaatkan untuk memberikan iklan lebih spesifik sesuai lokasi ke target penggunanya.

Sebagai informasi, alamat IP memungkinkan informasi mengenai tempat tinggal termasuk negara bagian, kota, hingga kode pos bisa diakses Facebook.

Ketika ditanyai soal ini, Facebook sama sekali tidak membantah jika pihaknya menggunakan alamat IP untuk melacak lokasi pengguna. Ironisnya, mereka mengakui bahwa itulah yang dilakukan dan menganggapnya sebagai hal wajar.

“Facebook tidak menggunakan Wifi saat menentukan lokasi Anda untuk iklan jika Anda “Layanan Lokasi” dimatikan. Kami menggunakan IP dan informasi lain seperti check-in dan kota saat ini dari profil Anda,” klaim Facebook.

Perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg ini malah mengatakan, penggunaan alamat IP sudah tercakup di panduan dan informasi mengenai privasi pengguna.

“Kami menjelaskan hal ini kepada orang-orang, termasuk di situs Dasar-Dasar Privasi kami dan di situs Facebook Ads,” kata Facebook.

Pada pengaturan privasi, Facebook menyarankan agar pengguna mengelola privasi terkait lokasi. Namun, Facebook mengatakan pihaknya akan tetap melacak lokasi pengguna.

Facebook menggunakan informasi mengenai koneksi internet pengguna. Kemudian ditegaskan kembali di situs “Tentang Iklan Facebook” yang mengatakan apabila iklan mungkin muncul berdasarkan lokasi dari tempat pengguna terhubung ke internet.

Friday, December 7, 2018

Gimana Sih Nasib Media Sosial Di Masa Depan?

Gimana Sih Nasib Media Sosial Di Masa Depan?


Media sosial Facebook sempat berjaya, menjadi salah satu cara komunikasi baru di era digital. Namun seiring waktu, kepopuleran Facebook seolah meredup dengan kedatangan Instagram dan Snapchat.


Peralihan cara berkomunikasi pun tampak semakin jelas. Mulanya, pengguna media sosial gemar berbagi status atau gambar untuk muncul di feed. Lambat laun, fitur stories di berbagai platform media sosial mengubah kebiasaan tersebut.

Fitur stories bahkan disebut menyalip feed sebagai cara utama orang-orang dalam berbagi sesuatu kepada teman mereka. Menurut perusahaan konsultan Block Party, pembuatan dan konsumsi stories meningkat hingga 842 % sejak awal 2016.

Hampir satu miliar akun di Snapchat, Instagram, Whatsapp, Facebook dan Messenger membuat dan menonton tayangan stories. Pergeseran cara ini terbilang luas. Pengguna kini mempertimbangkan bagaimana setiap momen bisa ditambahkan demi menunjukkan eksistensi mereka.


Media sosial juga turut berperan dalam pergeseran ini, mereka terus memperbarui desain tampilan dan lebih menyoroti kamera serta stories pengguna. Alhasil, pengiklan harus memikirkan ulang pesan persuasif mereka dalam sebuah stories yang sanggup memikat pengguna tanpa mengklik iklan tersebut lebih lanjut.

Seperti dilansir dari TechCrunch, stories di WhatsApp memiliki lebih dari 450 juta pengguna aktif per harinya. Stories di Instagram melebihi 300 juta pengguna, dan Facebook Messenger lebih dari 70 juta pengguna.

Ini merupakan data yang bisa menjadi gambaran masa depan. Block Party menghitung bahwa stories tumbuh 15 kali lebih cepat ketimbang feed pada kuartal kedua 2016 hingga kuartal ketiga pada 2017.

Jumlah itu bahkan belum termasuk stories AMP baru Google yang dipakai oleh Netflix dan stories sebagai fitur baru Youtube.


CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengakui bahwa perusahaannya bakal lebih fokus ke stories. Ia juga berencana menghadirkan fitur iklan di stories dan memastikan formatnya sama baiknya seperti iklan pada feed.

Pendiri dan eks CEO Instagram, Kevin Systorm sendiri tak menyadari jika fitur stories akan menjadi cara berkomunikasi yang digandrungi banyak pengguna. Saat dirilis, Systorm mengatakan, “itu hanya membuat Kamu bisa melihat sorotan”.

Systorm tampak memandang stories sebagai media yang sederhana untuk berkomunikasi. Siapa sangka, fitur ini sekarang sangat akrab di kalangan pengguna media sosial, sehingga berbagai platform juga mengadopsi stories.

Adu Cepat Wifi VS Mobile Data

Adu Cepat Wifi VS Mobile Data


Seringkali kita lebih nyaman menggunakan jaringan Wifi ketimbang mobile data. Alasannya, kondisi kestabilan Wifi bisa lebih baik daripada beberapa provider.


Perangkat smartphone pun terkadang mengharuskan penggunaan jaringan Wifi untuk pengunduhan pembaruan sistem atau file yang berukuran besar. Tapi, apakah jaringan Wifi lebih cepat dari mobile data jika dibuat berselancar di dunia maya?

Ternyata, asumsi bahwa jaringan Wifi selalu lebih kencang kurang tepat. Kebanyakan tempat di dunia, bahkan di negara berkembang, lebih mengandalkan konektivitas mobile data, alih-alih Wifi.

Seperti dikutip The Verge dari Open Signal mengenai kecepatan Wifi dan internet di 80 negara, disebutkan bahwa 33 negara memiliki mobile data lebih cepat dari Wifi. Angka ini termasuk sejumlah negara maju seperti Australia, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Prancis.


Menurut studi tersebut, rata-rata terdapat perbedaan kecepatan sebesar 10-13 Mbps antara mobile data dan Wifi.

Perbedaan kecepatan ini disebabkan oleh aspek seperti pengembangan menara BTS yang lebih baik untuk wireless broadband, dan sulitnya pemanfaatan broadband internet kabel serta ASDL.

Di negara yang masih memanfaatkan kabel, seperti AS, Singapura, Hongkong, bahkan Indonesia, tentu Wifi masih lebih cepat.

Meski demikian, asumsi bahwa Wifi makin kencang sudah mulai ditinggalkan. Pasalnya, jika dibandingkan bertahun-tahun lalu dimana koneksi mobile masih 2G dan 3G, kini koneksi 4G yang bakal merambah 5G justru bakal lebih kencang.

Sama seperti jaringan seluler operator, konektivitas Wifi juga kerap mengalami masalah. Hal itu tentunya mengganggu kegiatan berselancar di internet.

Guna mengatasi masalah tersebut, ada empat cara sederhana meningkatkan sinyal Wifi tanpa harus mengunduh aplikasi khusus pada smartphone. Berikut ulasannya:

Meletakkan Wifi router di Ruang Terbuka

Cara pertama yang dilakukan, meletakkan Wifi router di tempat terbuka. Hal ini diyakini dapat membuat sinyal Wifi berjalan baik.

Jika Wifi router diletakkan di lokasi yang berdekatan dengan benda seperti tembok, lemari atau pintu, kemungkinan besar dapat menghambat sinyal. Oleh karena itu, lebih baik letakkan perangkat tersebut di tempat terbuka tanpa penghalang di dekatnya.

Ganti Password Wifi

Penyebab lain sinyal WiFi lemot, bisa jadi karena jaringan Kamu telah dibobol seseorang. Namun jangan khawatir, Kamu tetap bisa mengatasi hal itu.

Sebaiknya, ganti password Wifi secara berkala dan melengkapinya dengan keamanan yang lebih tinggi.

Periksa Casing Ponsel

Casing ponsel ternyata bisa berperan menghambat sinyal Wifi, sehingga laju jaringan terhambat. Ini disebabkan antena Wifi pada ponsel bisa di depan atau belakang bodi, jadi ada kemungkinan tertutup casing.

Kalau casing ponsel Kamu menutupi antena Wifi, sebaiknya buka agar konektivitas bisa berjalan normal kembali.

Hapus Jaringan lain yang tersimpan

Kamu sering mengunjungi tempat yang memiliki layanan Wifi gratis, tentu akan ada banyak data tersimpan. Hal itu dapat memengaruhi kinerja sinyal Wifi pada ponsel.

Guna mengatasi masalah tersebut, hapus daftar Wifi lama yang tak lagi dipakai pada smartphone. Tujuannya agar ponsel bekerja dengan lebih baik.

Menggunakan Smartphone Untuk Membuat Film

Menggunakan Smartphone Untuk Membuat Film


Agar hasilnya gambar yang bagus, maka ada beberapa hal yang harus diterapkan, yaitu memaksimalkan kemampuan kamera Smartphone, sehingga kamera yang bagus tidak sia-sia begitu saja. Dan kamera yang biasa-biasa saja bisa menghasilkan kualitas video bagus.

Artikel tentang smartphone baca disini

Mulai dengan pengaturan kamera di smartphone Kamu. iOS dan Android memungkinkan Kamu untuk mengatur pengaturan video default, memungkinkan Kamu memilih resolusi. 1080p menjadi rekomenadi pengaturan resolusi yang bagus meski sulit pada 30fps default.

Namun dengan resolusi seperti itu, Kamu akan menghasilkan video yang terlihat bagus untuk semua mata yang melihat hasil karya Kamu. Bahkan, dengan resolusi itu juga, biasanya dipakai oleh sebagai besar televisi.


Mengambil gambar dalam resolusi 4K akan memungkinkan Kamu untuk "memperbesar" atau mengedit ulang rekaman Kamu nanti, dan mungkin menjadi pilihan yang lebih baik untuk pembuatan baik untuk jurnalis video atau para pembuat film pemula.

Ketika Kamu ingin mengambil gambar pada setting-an 60fps, Kamu akan menangkap lebih banyak detail dari setiap gerakan objek Kamu. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan, ketika kualitas gambar video lebih besar dan baik, pasti akan berpengaruh terhadap memori ponsel Kamu. Untuk itu, pertimbangkan pengaturah kualitas atau resolusi gambar itu sebelum menyesuaikan pengaturan.

Posisi Ponsel dan Jarak Pengambilan

Untuk bisa mengambil video dengan kualitas bagus, cari posisi yang ideal jarak obyek yang akan Kamu ambil.  Semakin jauh jarak, maka dapat dipastikan kualitas video akan kurang bagus.

Untuk posisi yang bisa mempengaruhi pengambilan video, Kamu perlu memperhatikan posisi pencahayaan yang tepat. Hindari kontras dengan sumber cahaya, melawan sumber cahaya dan atur angle yang menurut Kamu paling pas.

Jangan Gunakan Zoom In

Dimana smartphone memiliki fitur untuk memperbesar/jarak hasil video, namun sebaiknya hindari penggunaan zoom in, karena hasil video bisa dipastikan akan berkurang dari segi kualitas, dan video yang dihasilkan juga akan rentan dengan guncangan dan blur.

Dalam meminimalisir guncangan, gunakan dua tangan waktu pengambilan video menggunakan smartphone. Cara ini bisa membantu untuk meredam guncangan yang bisa membuat kualitas video kurang fokus. Walaupun di smartphone sudah ada fitur anti guncangan (image stabilization) tapi teknik memegang smartphone juga cukup berpengaruh. Lebih bagus lagi jika Kamu menggunakan alat bantuan seperti tripod.

Fitur Eksternal

Jika Kamu menginginkan lebih banyak kontrol, Kamu dapat meggunakan aplikasi tambahan, yakni Filmic Pro , tersedia di iOS dan Android, yang menampilkan opsi lebih besar dalam frekuensi gambar dan kemampuan untuk mengunci fokus dan eksposur, sehingga rekaman tetap fokus.

Selain itu, Kamu juga memerlukan fitur lain, seperti mikrofon. Rode's VideoMic Me konon diklaim sebagai mikrofon eksternal yang paling sederhana dan terbaik untuk ponsel. Ada pula Sennheiser Memory Mic, ini adalah mikrofon lavalier brilian yang terhubung ke smartphone via bluetooth. Kualitas suaranya fantastis, dan merupakan solusi cerdas untuk YouTuber atau bagi Kamu yang ingin membuat film.

Kemudian, jika Kamu ingin mengedit video langsung di ponsel Kamu, aplikasi iMovie gratis (iOS) adalah rekomendasinya. Karena dengan perangkat lunak Rush baru Adobe itu, menawarkan sedikit lebih banyak kontrol untuk pelanggan Creative Cloud.

Editor video seluler lain yang paling lengkap adalah Luma Fusion, tapi ini lagi-lagi hanya tersedia di iOS. Editor multitrack ini mendukung gerak grafis canggih, laju frame variabel dan akses ke audio bebas royalti.

Saturday, November 24, 2018

Berapa Harga Data yang Dicuri Hacker?

Berapa Harga Data yang Dicuri Hacker?


Hampir sebagian besar orang pastinya pernah mendengar kejahatan di dunia maya seperti pencurian data dan identitas, bahkan tak sedikit pula yang menjadi korban.


Sayang sekali, belum ada yang tahu seberapa besar nilai dari pencurian data tersebut. Apa Kamu juga demikian?

Dalam sebuah penelitian terbaru dari Kaspersky Lab menunjukkan, walau identitas digital pengguna mungkin tidak bernilai banyak apabila diuangkan, tetap saja itu merupakan aset penting bagi para hacker yang bisa digunakan dengan cara lain.

Penelitian ini juga menemukan selera para hacker yang melakukan pencurian data dari layanan populer, termasuk melalui akun media sosial dan akses jarak jauh ke situs game.

Para pengguna yang kebingungan atas seberapa besar nilai data pribadinya, menyebabkan mereka melakukan pendekatan asal-asalan terhadap keamanan. Alhasil, hacker jahat dapat dengan mudah melakukan pencurian data serta kejahatan siber lainnya.


Peneliti Kaspersky Lab menemukan bahwa pelaku dapat menjual kehidupan digital seseorang yang lengkap seharga kurang dari 50 USD atau sekitar 700 ribu rupiah di dark web.

David Jacoby, Peneliti Keamanan Senior di Kaspersky Lab, mengatakan peretasan data adalah ancaman besar bagi setiap orang. Ini berlaku baik untuk individu dan masyarakat, karena data yang dicuri ini dapat mendanai banyak kejahatan sosial.

“Untungnya ada langkah yang dapat diambil guna mencegahnya, termasuk dengan menggunakan perangkat lunak keamanan siber. Apalagi mengingat banyaknya data dibagikan secara gratis, khususnya pada profil media sosial yang tersedia secara publik atau untuk organisasi,” kata Jacoby dalam keterangan resminya.

Data yang Dijual
Adapun identitas digital yang dijual mencakup data dari akun media sosial, rincian perbankan, akses jarak jauh ke server atau desktop, bahkan data dari layanan populer seperti Netflix, Spotify, situs game, aplikasi kencan, dan situs pornografi yang mungkin menyimpan informasi kartu kredit.

Sementara itu, para peneliti menemukan bahwa harga satu akun yang diretas bernilai lebih rendah, dengan sebagian besar harga penjualan berkisar di 1 USD atau sekitar 14 ribu rupiah per akun. Bahkan pelaku menawarkan diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak.

Apple yang Sudah Kehabisan Ide Cemerlang

Apple yang Sudah Kehabisan Ide Cemerlang


Steve Wozniak, Co-founder Apple membicarakan berbagai hal, mulai dari inovasi teknologi dan masa depan Apple. Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, ia mengatakan bahwa perusahaan akan memiliki peran besar.


Scott Wapner dari CNBC menanyakan respon Wozniak terkait penilaian orang-orang atas kesuksesan Apple. Ia mengaku tidak tahu apa yang ada di balik layar, tapi yakin dengan masa depan Apple.

“Selalu ada berbagai proyek baru yang akan mempunyai peran cukup signifikan di masa depan,” tutur dia.

Ia pun yakin Apple tetap ada untuk waktu yang sangat lama, dan membandingkan potensi kelangsungan perusahaannya dengan IBM. Sebagaimana diketahui, IBM merupakan rival utama Apple pada tahun-tahun awal di industri komputer rumahan.

Berbicara mengenai hal itu, Wozniak menyebut bahwa tujuannya mendirikan Apple bukanlah menghasilkan uang. Sebaliknya, ia justru membantu membuat komputer hebat bagi dunia. “Saya ingin menjangkau orang-orang dan melakukannya melalui sebuah perusahaan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Wozniak mengungkap, Apple melahirkan sejumlah inovasi pasca merilis iPhone. Ia menyebutkan Touch ID dan Apple Pay sebagai inovasi Apple yang dapat mengubah hidup banyak orang.

Wapner pun menanyakan tanggapan Wozniak mengenai kemungkinan pendapat mendiang Steve Jobs, tentang perusahaannya sekarang. “Dia akan sangat bahagia,” kata Wozniak.

Ia menyinggung bagaimana Steve Jobs selalu mengutamakan konsumen dibandingkan teknologi. Hal tersebut masih dilakukan oleh Apple sampai sekarang. Bahkan Wozniak memuji kepemimpinan Tim Cook sebagai CEO Apple saat ini, dan memandangnya sangat perhatian terhadap hak asasi manusia.

Sementara itu, analis Ming Chi Kuo mengatakan, iPhone di masa depan akan menawarkan sistem biometrikasi berupa pengenalan wajar 3D Face ID yang lebih baik lagi, seperti dilansir The Verge.

Kuo menyebut bahwa Apple bakal memanfaatkan sensor baru yang lebih baik dalam menerangi wajah seseorang. Dengan demikian, pengalaman pengguna saat memanfaatkan Face ID kian meningkat.

Selanjutnya, Apple berniat mengenalkan kamera Time of Flight 3D di iPad tahun depan, dan di iPhone terbaru. Kamera 3D ini akan memancarkan titik cahaya ke bidang 3D, dan mengukur waktu sampainya titik tersebut ke objek.

Hal ini bertujuan agar gambar 3D semakin baik hasilnya. Hasilnya disebut bisa diedit di iPad dengan Apple Pencil.

Face ID sendiri dikenalkan tahun 2017 saat peluncuran iPhone X, menggunakan 30 ribu titik infra merah untuk memetakan wajah. Hanya saja Face ID memiliki sedikit kelemahan ketika bekerja di cahaya yang terang atau inkonsisten.